Mengenal Heat Transfer Material - Media Sablon Digital

Posted by Ronita 01/02/2017 1 Comment(s) Sablon Digital,

Untuk bisa menyablon secara digital dibutuhkan media transfer yang akan menjadi media mencetak gambar dan selanjutnya ditempel ke media yang akan disablon seperti kaos. Media transfer ini biasanya menggunakan sistem tekan dan panas untuk membuat media dan gambar melekat sempurna ke media yang disablon, karena proses panas dan tekan inilah media transfer ini disebut heat transfer material.
 

Apa sih yang dimaksud dengan heat transfer material itu?

Heat transfer material adalah bahan yang dipakai untuk mentransfer gambar dari komputer ke media lain dengan cara di panasin dan ditekan. Bahan ini terbuat dari material sintetis biasanya seperti pvc, pu dan aneka plastik lainnya, jadi bisa kita simpulkan bahwa heat transfer material ini termasuk ke dalam bahan untuk mentransfer gambar dari komputer ke media yang menggunakan sistem tekan dan panas. Jika anda membaca artikel tentang water decal kami kemarin tentu anda akan ingat bahan atau transfer paper yang sistemnya dingin seperti halnya water slide decal otomotif ronita.
 

   transfer paper stabilo

 

Heat transfer material biasanya dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

  1. Flex atau thermoflex atau poliflex, Jenis heat transfer ini biasanya hanya bisa dicutting dan tidak bisa di print. Sistem ngerollnya menghadap ke dalam, lapisan yang ada lemnya berada di bagian luar sehingga kalo ngutting harus di mirror gambarnya. Paling populer jenisnya adalah pvc akan tetapi ada juga yang jenis pu
     
  2. Decorative flex. Sama seperti thermoflex hanya bisa dicutting akan tetapi bahan ini memiliki permukaan yang unik karena ada bahan khusus yang ditambahkan seperti glitter, flock, motif camo, carbon, metalized dan sebagainya. Intinya bahan decorative flex ini permukannya lebih variatif dibandingkan flex yang hanya warna tanpa efek.
     
  3. Printable flex yaitu jenis heat transfer material yang bisa di print dan dicutting. Jika dulu modelnya hanya seperti flex tetapi sekarang yang decorative flex pun banyak yang bisa di print sehingga pilihan akan bahan heat transfer material ini menjadi lebih banyak.


Apa bedanya heat transfer material dengan transfer paper? Tidak ada beda, transfer paper itu termasuk dalam heat transfer material yang jenisnya adalah printable flex. Hanya saja backing paper transfer paper adalah kertas sedangkan flex biasanya backingnya plastik bening. Awalnya transfer paper identik tidak bisa dicutting sedangkan flex identik tidak bisa di print tetapi sekarang semua semakin rancu karena transfer paper sudah bisa di cutting dan flex pun bisa di print.
 

Untuk melihat bahasan kami tentang transfer paper secara detil bisa baca link berikut : Transfer Paper
 

Dalam artikel tersebut di jelaskan berbagai jenis transfer paper berdasarkan printer atau tintanya. Kali ini kita tidak akan membahas lagi hal tersebut akan tetapi langsung membahas tentang sablon digital berbasis heat transfer material yang termasuk di dalamnya adalah transfer paper / printable flex. 
 

Bagaimana mengaplikasikan heat transfer material?

Pengaplikasian heat transfer material sangat mudah yaitu dengan menggunakan prinsip printing, cutting atau prinsip penggabungan printing dan cutting. Jadi dalam memakai heat transfer material ini kita tinggal melihat jenisnya saja :

  1. Jenis flex atau poliflex dan decorative flex, maka kita hanya perlu melakukan cutting saja (tidak perlu print). Untuk menghasilkan warna yang komplek biasanya dibutuhkan sistem adu manis dan sistem tumpuk seperti halnya konsep sistem tumpuk di cutting sticker. Proses sablon flex atau poliflex ini sangat cocok untuk sablon nama dan nomer di jersey atau kaos olahraga, cocok juga untuk menghasilkan sablon yang simple tanpa permainan warna yang rumit.
     
  2. Jenis printable atau heat transfer material yang bisa diprint maka kita bisa menerapkan proses print & cut. Artinya gambar kita print dan kemudian dicutting sesuai pola agar menghasilkan bentuk yang lebih dinamis dibandingkan bentuk sablon kota saja. Proses warna jelas tidak terbatas karena pewarnaan menggunakan sistem print digital bahkan photo pun bisa dicetak dengan mudah di material ini.


sablon digital
Contoh Proses Print dan Cut di Media Transfer Paper


Selanjutnya untuk membuat heat transfer material menempel di media yang akan kita sablon maka kita tinggal press sesuai tekanan dan suhu yang telah ditentukan. Biasanya setiap produsen heat transfer material memiliki petunjuk khusus bagaimana cara untuk melakukan pengepresan bahan tersebut. Jadi perhatikan betul suhu dan tekanan yang tercantum di setiap merk heat transfer material yang kita pakai. Proses press yang tidak mengikuti prosedur biasanya akan menghasilkan hasil sablon digital yang kurang sempurna.


Printer dan Mesin Cutting Apa Yang Paling Ideal Untuk Heat Transfer Material?

Banyak printer yang bisa kita pilih untuk mencetak heat transfer material, akan tetapi secara performance maka printer ecosolvent dan printer laser menduduki peringkat paling utama. Bahkan untuk printer laser sudah sangat berkembang sampai ada bahan yang tidak perlu cutting lagi tetapi bisa menghasilkan sablon dengan aneka design gambar yang rumit polanya. Bahan ini biasa disebut self wedding transfer paper. Heat transfer material berbasis printer toner atau printer laser jauh lebih berkembang dibandingkan printer ecosolvent.

 

Akan tetapi printer ecosolvent tetap memiliki peluang bagi yang bisa mengoptimalkan seperti adanya tinta metallic, kemampuan cetak di ukuran lebih besar dibandingkan printer laser dan tentu harga produksi yang lebih murah dibandingkan printer toner.

 

RONIta sendiri untuk saat ini memilih memakai printer EPSON Sure Color S80670 sebagai printer untuk mencetak transfer paper atau heat transfer material.

 

Alasan utama kami memilih printer ini karena dilengkapi dengan spot color orange dan red sehingga mampu menghasilkan warna-warna stabilo yang cerah dengan mudah. Printer S80 ini secara total dilengkapi dengan 10 warna termasuk tinta putih sehingga sudah pasti dijamin mampu menghasilkan warna-warna cerah dibandingkan mesin printer biasa. Printer EPSON S80 ini juga memiliki kecepatan cetak sampai 20 m2 per jam yang artinya mampu mencetak jauh lebih cepat dibandingkan printer lain di kelasnya. Dengan proses cetak yang cepat artinya kita bisa memproduksi lebih cepat juga.

 

 

Epson S80670 tintanya berbasis ecosolvent yang ramah lingkungan, tahan air dan sinar matahari sehingga sangat cocok untuk sablon digital karena hasil sablonnya pun jadi tahan air dan sinar matahari. Jika anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang printer EPSON Sure Color S80670 silakan cek disini.

 

Untuk mesin cutting sebaiknya kita pakai yang berkualitas dengan ciri mampu memotong bahan secara presisi dan detil. Kemampuan ini biasanya ditemukan di mesin-mesin jepang seperti roland, graptech dan mimaki. Mesin cutting keluaran produsen jepang tersebut terkenal mumpuni untuk melahap pekerjaan cutting di sablon digital. Selalu ingat untuk memilih mesin cutting yang dilengkapi eye optic agar lebih mantap jika ingin dikombinasikan dengan printer.

 

Kalo untuk mesin cutting saat ini kami memakai mesin cutting ROLAND GR540 dan MIMAKI CGSR, dua mesin ini merupakan mesin cutting yang sangat bagus terutama untuk ROLAND GR-540 memiliki kekuatan potong yang jauh lebih powerfull dibandingkan mesin cutting lainnya.

 

 

Mesin cutting ROLAND GR-540 ini memang cukup mahal menyesuaikan dengan keunggulannya. Jika budget anda tidak terlalu banyak masih banyak pilihan mesin cutting lain yang bagus seperti mimaki, graptech, suma atau bisa juga mesin cutting GCC.


Mesin Hot Press Apa Yang Bagus?

Mesin hot press adalah sebuah dilema, fungsinya sangat penting akan tetapi untuk mesin hot press yang bagus harganya akan sangat mahal bahkan bisa mengalahkan harga mesin cutting plotter. Jika mengacu kepada merk-merk eropa atau amerika maka mesin hot press termurah di kisaran 20jt dan yang canggih bisa mencapai 50jt untuk ukuran A3. Untuk ukuran mesin hot press yang lebih besar pasti lebih mahal dari itu.
 

Bagaimana menyiasati hal ini? Jika modal kita mepet maka memakai mesin hot press produksi china dulu gak apa-apa, bahkan pembuat mesin hot press lokal pun banyak yang hasilnya sangat lumayan untuk pemula. Untuk bisa memaksimalkan mesin hot press china atau lokal ini kita harus memperhatikan karet bantalannya, usahakan memilih karet yang terbagus karena dengan karet yang bagus itu akan mengeliminir kekurangan mesin press china.
 

Langkah lainnya untuk bisa mengakali mesin hot press yang mahal adalah membeli mesin hot press kelas menengah yang harganya tidak terlalu mahal tetapi hasilnya bisa maksimal. Usahakan anda memilih mesin press sistem double sehingga hasil sablonnya bisa maksimal walau kalo kita kompare dengan mesin-mesin eropa pasti tetap beda.

 

contoh mesin hot press double pressure RONIta
 

Sembari menjalankan usaha sablon maka jangan lupa menabung agar bisa membeli mesin hot press yang terbaik agar hasil sablon semakin maksimal.


Oke sobat ronita, itulah penjelasan tentang heat transfer material sebagai bahan utama untuk produksi sablon digital. Di artikel selanjutnya kita akan coba bahas lebih detil per bahan agar semakin jelas dan untuk anda yang ingin mengembangkan usaha sablon digital atau ingin membuka sablon digital berbasis heat transfer material bisa lebih paham sebelum anda benar-benar terjebur di dunia yang tidak mudah ini.


Salam Kreatif
www.ronitadp.com

1 Comment(s)

majorsite:
Reply

Your explanation is organized very easy to understand!!! I understood at once. Could you please post about ?? Please!!

Leave a Comment